Penantian Garis Dua
Kala itu, usia pernikahan kami telah menginjak tahun ketiga. Kami tidak pernah ingin menunda dalam memiliki anak, namun Qadarullah kami tak kunjung diamanahi buah hati juga. Berbagai cara telah kami lakukan sebagai ikhtiar, walaupun belum serius-serius amat. Bukan karena kami belum mau punya anak (Jujur, sebelum tau kapan dan sama siapa aku akan menikah, aku sudah lebih dulu memikirkan tentang anakku). Tapi lebih kepada, karena kami percaya, jika memang sudah waktunya, Allah pasti berikan tanpa kami meminta. Perihal apapun, bukankah selalu seperti itu? Namun memasuki tahun ketiga ini aku mulai berpikir lebih dalam. Berkat kerinduan yang juga semakin dalam (Fatih, jika kamu baca ini saat besar nanti, kamu tau kan, pada siapa ibu merindu? Iya, kamu, sulung ibu, yang ibu rindu bahkan sebelum kamu ada di rahim ibu. Oh, mungkin bahkan sebelum ibu tau, siapa bapakmu.), "Udah lama juga yaa nikah, belum garis dua. Apa Allah mau liat keseriusan usahaku dulu, ya? Rasanya selama ini usa